A. Fenomena Biosfer
Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup yang meliputi lapisan litosfer, hidrosfer, dan atmosfer, ketiganya saling berinteraksi membentuk suatu tempat ditemukannya kehidupan di bumi.
B. Persebaran Flora dan Funa di Permukaan Bumi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi, yaitu kondisi geologi, iklim, ketinggian tempat, dan faktor biotik.
1. Persebaran Flora di Permukaan Bumi
a. Bioma Tundra, mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.
b. Bioma Taiga, terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan musim panas yang sangat pendek.
c. Bioma hutan iklim sedang, Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna orange keemasan.
d. Bioma hutan hujan tropis, Hutan hujan merupakan bioma paling kompleks, jumlah dan
jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai jenis tumbuhan.
e. Bioma savanna, beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan iklim kering yang terbentang dari kawasan tropika sampai subtropik. Daerah tropika sampai subtropika dengan curah hujan yang tidak teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut mempunyai tingkat kesuburan sangat rendah.
f. Bioma Gurun, sangat jarang ditemui suatu kehidupan, untuk dapat bertahan hidup beberapa flora harus bisa beradaptasi dengan lingkungan gurun. Tanaman yang tumbuh
,di antaranya kaktus.
C. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi
Alfred Russel Wallece pada tahun 1876 membagi persebaran fauna di dunia dalam beberapa provinsi yaitu sebagai berikut:
1. Paleartic
Provinsi ini meliputi di Siberia, Afrika Utara, dan beberapa kawasan di Asia Timur. Fauna yang hidup di antaranya harimau siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.
2. Neartic
Provinsi ini meliputi sebagian besar Amerika Utara dan Greenland (kutub utara sampai dengan subtropis). Fauna yang hidup di antaranya antelope, rusa, dan beruang.
3. Neotropical
Provinsi ini meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Mexico. Fauna yang hidup di antaranya primata, kelelawar, rodent, trenggiling, dan kukang.
4. Ethiopian
Provinsi ini meliputi Afrika dan Madagaskar. Fauna yang hidup di kawasan ini di antaranya gajah afrika, gorila gunung, jerapah, dan lain-lain.
5. Oriental
Provinsi ini meliputi India, Cina, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna yang hidup dalam kawasan ini di antaranya harimau Sumatera, tapir Malaysia, gajah India, kerbau air, badak, dan lain-lain.
6. Australia
Provinsi ini meliputi Australia, Tasmania, dan sebagian Indonesia bagian Timur. Fauna yang hidup di antaranya kanguru, plathypus, kuskus, wombat, dan lain-lain.
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Alfred R. Wallace pada abad ke-19 mengadakan penelitian tentang kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selanjutnya menetapkan Sulawesi dan Kepulauan NTT sebagai wilayah khusus (wallace region) yang dibatasi oleh garis maya yaitu Garis Wallace. Garis ini memisahkan Sulawesi dan Kepulauan NTT dengan Jawa, Sumatera dan Kalimantan (pulau-pulau Paparan Sunda) serta Garis Weber yang memisahkan Sulawesi dan Kepulauan NTT dengan Papua dan Maluku (Paparan Sahul).
1. Flora
o Flora Sumatera–Kalimantan: didominasi hutan hujan tropis.
o Flora Jawa–Bali: hutan hujan tropis, hutan mangrove, hutan musim, sabana.
o Flora Wallacea (daerah peralihan): hutan campuran, hutan pegunungan, sabana.
o Flora Irian Jaya: flora khas Eucaliptus.
2. Fauna
o Fauna Asiatik/oriental/wilayah barat: memiliki kesamaan dengan fauna Asiatik.
Contoh: harimau, gajah, badak.
o Fauna Wallacea/peralihan/wilayah tengah: campuran Asiatik dan Australis, terdapat fauna endemik.
Contoh: komodo, anoa, babi rusa, maleo.
o Fauna Australian/wilayah timur: memiliki kesamaan dengan fauna Australis.
Contoh: cenderawasih, kasuari, binatang berkantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar