Struktur berasal dari kata structure yang artinya jalinan unsur-unsur yang pokok. Struktur sosial bisa diartikan sebagai jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok- kelompok, serta lapisan-lapisan sosial.
Struktur sosial dapat dilihat secara horizontal dan vertikal. Struktur sosial secara horizontal sering diartikan sebagai diferensiasi sosial, sedangkan struktur sosial secara vertikal sering diartikan stratifikasi sosial.
• Diferensiasi Sosial
Diferensiasi berasal dari kata differentiation. Dalam Kamus Sosiologi, kata ini diartikan sebagai klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Diferensiasi sosial bisa diartikan sebagai pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelompok atau golongan secara horizontal atau tidak bertingkat. Perwujudan penggolongan ini berupa perbedaan penduduk yang tidak menunjukkan tingkatan, seperti perbedaan ras, perbedaan agama, perbedaan jenis kelamin, perbedaan profesi, perbedaan klan, dan perbedaan suku bangsa.
Diferensiasai social dalam masyarakat ditimbulkan oleh adanya ciri-ciri tertentu yang ada dalam masyarakat, di antaranya.
1. Ciri fisik, berkaitan dengan apa yang dinamakan ras, yaitu penggolongan manusia atas dasar persamaan cirri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan bentuk mata, warna dan bentuk rambut, dan warna kulit.
2. Ciri sosial, berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial.
3. Ciri Budaya, berkaitan dengan perbedaan antara satu masyarakat (suku bangsa) dan masyarakat (suku bangsa) lain.
• Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial
1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras
Penggolongan atau pengelompokan manusia yang didasarkan pada persamaan ciri-ciri badaniah yang dominan disebut ras. Ciri-ciri badaniah tersebut antara lain warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk-bentuk hidung, dan warna mata.
Salah satu klasifikasi ras yang tampak secara jelas garis besar penggolongan ras-ras terpenting di dunia serta hubungan satu sama lainnya adalah menurut A.L. Kroeber.
a. Australoid, meliputi penduduk asli Australia
b. Mongoloid, meliputi Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia tengah, Asia Timur), Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina dan penduduk asli Taiwan), American Mongoloid (Penduduk asli Benua Amerika Utara dan Selatan dari orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan).
c. Caucasoid, meliputi Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik), Alpine (Eropa Tengah dan Timur), Mediterranean (Penduduk sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran), Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka).
d. Negroid, meliputi African Negroid (Benua Afrika), Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina), Melanesian (Irian, Melanesia)
e. Ras-Ras Khusus, meliputi Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan), Veddoid (di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan), Polynesian (di Kepulauan Mikronesia dan Polinesia), Ainu ( di Pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang).
2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama
Agama menurut Emile Durkheim adalah suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Secara sosiologis kedudukan setiap agama adalah sama. Oleh karena itu, agama dikatagorikan sebagai diferensiasi sosial karena setiap agama menempati posisi yang sejajar.
3. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki yang karena perbedaan tersebut memunculkan peran biologis laki-laki dan perempuan. Misalnya, perempuan melahirkan, laki-laki membuahi. Pada prinsipnya laki-laki dan perempuan sejajar.
4. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Suku Bangsa atau Etnis
Suatu kesatuan sosial atau kolektif yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan budaya, yang kerapkali dikuatkan oleh adanya kesatuan bahasa disebut suku bangsa atau etnis. Misalnya, suku Batak, Minang, Sunda, Jawa, Dayak, dan Asmat. Semua suku bangsa atau etnis tersebut berkedudukan sama.
5. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Pekerjaan atau Profesi
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian atau keterampilan. Profesi dalam masyarakat banyak macamnya, seperti dokter, tentara, petani, guru, dan pedagang. Setiap profesi pada dasarnya sama.
6. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Klan
Klan adalah satuan sosial yang para anggotanya mempunyai kesamaan darah atau keturunan, terutama pada masyarakat yang menganut satu garis keturunan (unilineal), baik yang melalui garis ayah (patrilineal) atau garis ibu (matrilineal). Klan sering disebut juga kerabat atau keluarga luas. Di masyarakat Batak klan disebut marga.
• Stratifikasi Sosial
Istilah stratifikasi berasal dari kata stratum (bentuk tunggal) yang bentuk jamaknya strata, artinya pelapisan. Jadi, stratifikasi sosial mempunyai arti yang sama dengan pelapisan sosial, yaitu pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat. Beberapa pengertian stratifikasi menurut para ahli antara lain:
1. Robert M.Z. Lawang, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise
2. Soerjono Soekanto dengan mengutip pendapat Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Pelapisan sosial akan selalu ada dalam masyarakat selama dalam masyarakat terdapat sesuatu yang dihargai. Sesuatu yang dihargai tersebut bisa berupa uang atau benda-benda lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial, maupun kultural.
• Macam-Macam Kriteria Stratifikasi Sosial
Sistem stratifikasi sosial ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem stratifikasi tertutup (closed social stratification)
Sistem ini tidak memungkinkan seseorang berpindah dari lapisan yang sedang didudukinya ke lapisan lainnya. Sistem ini sering disebut juga sistem kasta. Ciri-ciri dari sistem ini, antara lain:
a. Keanggotanya diperoleh karena warisan atau keturunan
b. Keanggotaannya berlaku seumur hidup
b. Keanggotaannya berlaku seumur hidup
c. Perkawinan bersifat endogamy
d. Hubungan dengan lapisan sosial lain terbatas.
2. Sistem stratifikasi terbuka (opened social stratification)
Sistem ini memungkinkan seseorang untuk masuk dan keluar dari suatu lapisan sosial. Dalam sistem ini kemungkinan mobilitas sosialnya sangat tinggi, walaupun melalui perjuangan berat. Misalnya, orang miskin karena keuletannya dapat berubah menjadi orang kaya.
3. Sistem stratifikasi campuran
Sistem ini memungkinkan seseorang berpindah lapisan di satu sisi, tetapi di sisi lain sulit berpindah.
Kriteria atau ukuran yang biasanya dipakai untuk menggolong-golongkan anggota- anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan pada stratifikasi masyarakat adalah:
1. Kriteria kekayaan, dalam hal ini siapa yang memiliki kekayaan paling banyak atau berpenghasilan tinggi termasuk dalam lapisan atas.
2. Kriteria kekuasaan. Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang memiliki wewenang atau jabatan tertinggi, ia menempati lapisan teratas.
3. Kriteria kehormatan. Orang yang disegani dan dihormati menempati tempat teratas dan ukuran seperti ini banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional.
4. Kriteria ilmu pengetahuan. Seseorang yang berpendidikan tinggi merupakan golongan yang lebih tinggi daripada yang berpendidikan rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar